Kamis, 08 November 2012

Film A Simple Life



Subhanallah, muncul kembali movie yang memberikan kesejukan di hati para penikmatnya. Movie ini berjudul A Simple Life. Movie ini diambil dari kisah nyata, seorang anak perempuan yang telah kehilangan ayahnya saat invasi Jepang. Sehingga kemudian oleh ibu asuhnya, ia dikirim ke keluarga Leung. Ia diasuh oleh keluarga Leung sekaligus mengabdi kepada keluarga Leung. Hal yang mungkin di luar harapan kita dalam menjalani hidup ini, anak perempuan itu mengabdi di keluarga Leung selama 60 tahun semasa hidupnya. Bayangkan, hampir 4 generasi dari keluarga Leung ia mengabdikan diri. Perempuan itu bernama Chung Chun-Tao, yang kemudian akrab disapa Ah Tao.

Sahabat, Ah Tao adalah sebatang kara yang kehilangan keluarganya saat invasi Jepang terhadap China. Ah Tao adalah pribadi yang berterima kasih kepada Tuhan, ia mewujudkannya dengan kesetiaan dalam pengabdian kepada keluarga Leung. Buktinya adalah hampir 4 generasi disambanginya. Kesetiaan inilah yang menjadikan hidupnya terasa bahagia dan berguna : mengabdi kepada keluarga yang telah membantu dirinya selama hidup.

Dalam usia senjanya, ia mulai merasa khawatir. Ah Tao tidak pernah menikah selama hidup, karena ia tidak ingin kesetiaannya terbagi. (Jikalau saya, pastilah akan berpikir seribu kali untuk memutuskan tidak menikah). Karena dari itu, ia tak punya keturunan yang akan merawatnya ketika renta.

Di China, para orang tua yang telah renta akan mendapatkan subsidi bagi pemerintah untuk pembiayaan selama di Panti Jompo. Dan Ah Tao pun akhirnya memutuskan untuk tinggal di Panti Jompo setelah merasa tidak mampu lagi mengabdi kepada keluarga Leung. Roger, adalah putra dari keluarga Leung yang sangat dekat dengan Ah Tao. Bagi Roger, Ah Tao bukan hanya sekedar pembantu yang mengabdi, namun Ah Tao telah menjadi bagian dari hidupnya. Ah Tao lah yang menemani Roger dari kecil hingga sekarang, Ah Taolah yang selalu merawat Roger saat roger harus melewati masa operasi jantung. Ah Tao adalah segalanya untuk Roger, pribadi yang selalu ada untuknya meskipun tiada hubungan darah di antara keduanya.

Hidup memang simple, selama kita berbuat kebajikan maka tenanglah. Karena Tuhan akan selalu di dekat kita, membantu dan memberikan segala yang kita butuhkan. Tuhan selalu mengerti kita, mengingat kita dan memberikan kita kehidupan. Dan hal ini yang terjadi pada Ah Tao, kekhawatiran itu ternyata tidak terbukti. Pada usia senjanya, selalu ada Roger yang siap merawatnya, mengunjunginya di Panti Jompo, berlibur bersama, menyaksikan premier film yang di sutradarai oleh Roger, sampai saling ledek karana Ah tao yang di usianya belum juga menikah dan sebaliknya Roger yang usianya yang sudah matang namun tak kunjung juga mendapatkan pasangan. Dalam bercandanya Ah Tao berucap, “Roger, kamu itu terlalu pilih-pilih.” Rogerpun hanya tersenyum, dan mengembalikkan pertanyaan itu kepada bibinya, Ah Tao. Menyenangkan. Membahagiakan, rasa kehidupan ini. Dan ini berlanjut sampai ajal menjemput Ah Tao.

A Simple Life, memuat pesan yang sederhana, bahwa selalu berbuat baiklah, maka kebaikan akan menjadi milik kita. Karena Tuhan tahu apa yang kita lakukan, dan Tuhan akan memberikan balasan sesuai dengan yang kita lakukan.

Silahkan simak movienya. 

0 komentar:

Posting Komentar