Sabtu, 10 November 2012

Gerakan Perubahan dan Gerakan Keikhlasan



Pentingnya Tepat Waktu

Waktu bagaikan pedang, bagi yang pandai menggunakannya ia bagai senjata yang kuat menebas lawan, mengambil peluang dan memenangkan pertempuran. Namun sebaliknya bagi yang tak mampu memberdayakannya, ia bakal jadi boomerang yang siap menebas leher kehidupannya sendiri. Tengoklah surat Al Ashr :
ÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ
¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 AŽô£äz ÇËÈ
žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ

1.    Demi masa.
2.    Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3.    Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Maka perlu selalu ditegaskan untuk selalu disiplin terhadap waktu, tidak korupsi terhadap waktu.

Pergerakan dan Globalisasi
Pergerakan atau gerakan adalah sebutan bagi segala sesuatu yang bisa-selalu-tetap bergerak (melakukan gerakan). Jadi, sesuatu yang diam-stagnan tidak dinamakan bergerak. Dan sesuatu yang bergerak lantaran lingkungannya bergerak sehingga membuat ia yang diam bergerak, juga tidak bisa disebut bergerak. Meskipun ada yang mengatakan bisa bergerak, namun ia sejatinya tidak bergerak (pergerakan pasif). Namun, yang dibutuhkan adalah pergerakan aktif, pergerakan yang dilakukan secara merdeka tak pandang lingkungannya bergerak atau tidak.

Globalisasi merupakan kondisi-fakta mendunianya segala sesuatu. Hal kecil yang hanya diketahui oleh salah satu etnis saja di pelosok dunia, akan menjadi konsumsi warga masyarakat dunia. Itulah globalisasi. There is no distance, tidak ada jarak antar individu dan Negara. Teringat dengan mitos orang dahulu yang terkenal dengan sebutan ilmu melipat dunia. Analaoginya sebagai berikut, detik ini berada di Indonesia lalu 4 detik kemudian telah sampai di Saudi Arabia. Peristiwa yang tidak mungkin terjadi menurut orang dahulu kala, namun searang terbukti. Dengan teknologi, hal itu dapat dilakukan. Sebagian dari kita mengatakan, bahwa globalisasi merupakan masalah yang harus dipecahkan bersama. Pertanyaannya adalah, permasalahan yang seperti apa, dan mengapa dianggap sebagai masalah dan berkecenderungan untuk membabat habis globalisasi? Lalu apakah bisa kita menghentikan laju globalisasi?

Globalisasi bukan masalah, melainkan dinamika social yang mendunia, sebagai wujud eksistensi manusia yang niscaya. Kita tidak bisa membendungnya, apalagi memukul mundur globalisasi. Yang mungkin dilakukan adalah membaur dengan globalisasi namun tak sampai melebur. Satu hal yang harus selalu ditegaskan adalah bahwa globalisasi bukanlah masalah namun realitas social yang harus kita sikapi secara cerdas, yah secara cerdas.

Pergerakan punya fungsi utama sebagai agent of change, agen perubahan. Dimana perubahan tersebut harus dilakukan secara holistic(menyeluruh) dan normative(berlandaskan norma). Holistik mengidentifikasikan sebagai scope yang luas, dimensional dalam berbagai bidang kehidupan. Sedangkan normatif berporos pada aturan yang baku dan berlaku dalam kehidupan yaitu Al Quran dan Al Hadits.

Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid
Muhammadiyah tidak pernah memproklamirkan diri sebagai gerakan tajdid, hanya lingkungan yang menyatakan demikian. Dalam melakukan tajdid (pembaharuan) harus cermat dalam menganalisa domain yang akan diperbaharui. Tidak semua isi domain harus diperbaharui, ada yang dipertahankan, ada yang diubah sedikit, dan diperbaharui secara menyeluruh. Berbeda dalam memberikan aksi pada setiap item yang ada.

Seperti apakah tajdid itu
Tajdid merupakan karakter pergerakan muhammadiyah. Tajdid atau pembaharuan meliputi purifikasi dan modernisasi. Purifikasi meupakan pemurnian ajaran islam berdasa kepada Al Quran dan Al Hadits. Sedangkan modernisasi merupakan pengembangan penafsiran ajaran islam yang bersumber kepada Al Quran dan Al hadits. Untuk melakukan pembaharuan, ada beberapa kualifikasi khusus yang harus ditepati yaitu dengan menguatkan aqidah islamiyah dan menguatkan ideology ikatan. Tajdid meliputi beberapa aspek, yaitu intlektualitas dan moralitas.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QS At Tahrim : 6)

Manfaat adalah buah yang bisa dipetik, oleh siapapun, dan bukan bagi mereka yang enggan memetik. :-)

0 komentar:

Posting Komentar