Kamis, 08 November 2012

Film Ratatouille

Film yang mengisahkan tentang seekor tikus (remy namanya) yang pandai meramu bumbu, mengimajinasikannya dalam satu resep lalu menyajikkan masakan yang unik, lezat, special dan berkesan. Guestau, adalah bayangannya. Seorang chef perancis yang merubah paradigma memasak di dunia, dalam buku yang ditulisnya berjudul anyone can cook (setiap orang bisa memasak). Sedangkan ratatouille sendiri diambil dari salah satu menu masakan pada film itu.


Tikus, binatang kecil yang banyak diburu manusia. Bukan karena manfaatnya, melainkan karena gangguannya terhadap manusia, misalnya mencuri makanan. Pelbagai alat penangkap tikus telah disiapkan oleh manusia, mulai dari racun tikus hingga alat penangkap tikus dengan pegas. Remy, begitu nama si tikus dalam film Ratatoullie, bersikeras untuk merubah paradigma bahwa tikus adalah binatang pengganggu. Remy berhadapan dengan dinding yang kokoh nan tinggi, yaitu realita-kenyataan hidup-hukum alam yang berlaku.

Dalam sebuah percakapan antara remy dan ayahnya, ada kutipan menarik. Saat ayahnya mengatakan
you can not change the nature
Kamu tidak bisa merubah hukum alam
Remy menjawab
Dad, change is nature, the part that we can influence, it starts when we deside.
Ayah, perubahan adalah hukum alam, ia adalah sesuatu yang bisa kita usahakan, dan perubahan itu dimulai ketika kita memutuskannya.

Remy terus berkarya dan berusaha, hingga pada akhirnya seorang kritikus masakan yang sangat terkenal di Perancis (bernama Anton Ego) mengakui menu masakan ratatouille restoran Guestau adalah masakan yang terlezat yang sangat dicintainya. Anton Ego pun mengetahui, ternyata chef nya adalah seekor tikus yang bernama Remy. Remy pun menjadi chef di Restoran sederhana dan mempunyai restoran khusus tikus. Bahagia, dan ia pun kini diakui oleh manusia. Sosok yang dulu hanya menganggapnya sebagai pengganggu.
 
Film ini adalah cermin bagi kita. Tuhan menghendaki kita untuk berhasil, namun Tuhan menunggu untuk memberikan keberhasilan kepada kita, agar kita berusaha dan bekerja keras untuk mendapatkan keberhasilan yang kita impikan. Tuhan melihat peluh keringat kita, bukan apa yang kita hasilkan. Karena yang terpenting adalah proses untuk mendapatkan, bukan apa yang kita berhasil dapatkan. Karena semuanya kembali kepada Tuhan. Tuhan tahu yang terbaik bagi kita.

0 komentar:

Posting Komentar