Sahabat, manusia terlahir di dunia tak punya apa-apa.
Namun, ia punya kedua tangan yang menggenggam, ambisius, ingin menggenggam
dunia. Kehidupan dijalani oleh manusia berpusat pada satu titik, yaitu
kebahagiaan. Berbagai macam definisi kebahagiaan muncul seiring dengan
pengalaman dan mindset masing-masing pribadi, yang bermuara pada perbedaan
pemahaman tentang kebahagiaan. Hal ini rumit, namun perlu diluruskan. Allah SWT
berfirman dalam Al Quran Surat Ibrahim ayat 7-8 :
øÎ)ur c©r's? öNä3/u ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyÎV{ ( ûÈõs9ur ÷Länöxÿ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓÏt±s9 ÇÐÈ tA$s%ur #ÓyqãB bÎ) (#ÿrãàÿõ3s? ÷LäêRr& `tBur Îû ÇÚöF{$# $YèÏHsd cÎ*sù ©!$# ;ÓÍ_tós9 îÏHxq ÇÑÈ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
Dan Musa berkata : "Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi
semuanya mengingkari (nikmat Allah) Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji".
Bersyukur adalah salah satu cara menemukan kebahagiaan
hidup. Kita sering terlupa dengan nikmat yang Allah berikan, sederhana saja
adalah bernafas. Uadara bebas untuk kita, bandingkan bila kita tak mampu
bernafas dan harus membutuhkan suplai oksigen, berapa harga satu tabung?
Sahabat, marilah kita telusuri nikmat yang tak terkira
ini dari nikmat yang terkecil dan yang sering kita lalaikan. Yuk, kita biasakan
berucap Alhamdulillah. Semoga Allah mengampuni dosa dan kelalaian kita.
0 komentar:
Posting Komentar