Pentingnya
Tepat Waktu
Waktu
bagaikan pedang, bagi yang pandai menggunakannya ia bagai senjata yang kuat
menebas lawan, mengambil peluang dan memenangkan pertempuran. Namun sebaliknya
bagi yang tak mampu memberdayakannya, ia bakal jadi boomerang yang siap menebas
leher kehidupannya sendiri. Tengoklah surat Al Ashr :
ÎóÇyèø9$#ur ÇÊÈ
¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 Aô£äz ÇËÈ
wÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur Îö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Maka perlu selalu ditegaskan untuk
selalu disiplin terhadap waktu, tidak korupsi terhadap waktu.
Pergerakan dan Globalisasi
Pergerakan atau gerakan adalah sebutan
bagi segala sesuatu yang bisa-selalu-tetap bergerak (melakukan gerakan). Jadi,
sesuatu yang diam-stagnan tidak dinamakan bergerak. Dan sesuatu yang bergerak
lantaran lingkungannya bergerak sehingga membuat ia yang diam bergerak, juga
tidak bisa disebut bergerak. Meskipun ada yang mengatakan bisa bergerak, namun
ia sejatinya tidak bergerak (pergerakan pasif). Namun, yang dibutuhkan adalah
pergerakan aktif, pergerakan yang dilakukan secara merdeka tak pandang
lingkungannya bergerak atau tidak.
Globalisasi merupakan kondisi-fakta
mendunianya segala sesuatu. Hal kecil yang hanya diketahui oleh salah satu
etnis saja di pelosok dunia, akan menjadi konsumsi warga masyarakat dunia.
Itulah globalisasi. There is no distance, tidak ada jarak antar individu dan
Negara. Teringat dengan mitos orang dahulu yang terkenal dengan sebutan ilmu
melipat dunia. Analaoginya sebagai berikut, detik ini berada di Indonesia lalu
4 detik kemudian telah sampai di Saudi Arabia. Peristiwa yang tidak mungkin
terjadi menurut orang dahulu kala, namun searang terbukti. Dengan teknologi,
hal itu dapat dilakukan. Sebagian dari kita mengatakan, bahwa globalisasi
merupakan masalah yang harus dipecahkan bersama. Pertanyaannya adalah,
permasalahan yang seperti apa, dan mengapa dianggap sebagai masalah dan
berkecenderungan untuk membabat habis globalisasi? Lalu apakah bisa kita
menghentikan laju globalisasi?
Globalisasi bukan masalah, melainkan
dinamika social yang mendunia, sebagai wujud eksistensi manusia yang niscaya.
Kita tidak bisa membendungnya, apalagi memukul mundur globalisasi. Yang mungkin
dilakukan adalah membaur dengan globalisasi namun tak sampai melebur. Satu hal
yang harus selalu ditegaskan adalah bahwa globalisasi bukanlah masalah namun
realitas social yang harus kita sikapi secara cerdas, yah secara cerdas.
Pergerakan punya fungsi utama sebagai
agent of change, agen perubahan. Dimana perubahan tersebut harus dilakukan
secara holistic(menyeluruh) dan normative(berlandaskan norma). Holistik
mengidentifikasikan sebagai scope yang luas, dimensional dalam berbagai bidang
kehidupan. Sedangkan normatif berporos pada aturan yang baku dan berlaku dalam
kehidupan yaitu Al Quran dan Al Hadits.
Muhammadiyah Sebagai Gerakan
Tajdid
Muhammadiyah tidak pernah memproklamirkan
diri sebagai gerakan tajdid, hanya lingkungan yang menyatakan demikian. Dalam
melakukan tajdid (pembaharuan) harus cermat dalam menganalisa domain yang akan
diperbaharui. Tidak semua isi domain harus diperbaharui, ada yang
dipertahankan, ada yang diubah sedikit, dan diperbaharui secara menyeluruh.
Berbeda dalam memberikan aksi pada setiap item yang ada.
Seperti apakah tajdid itu
Tajdid merupakan karakter pergerakan
muhammadiyah. Tajdid atau pembaharuan meliputi purifikasi dan modernisasi.
Purifikasi meupakan pemurnian ajaran islam berdasa kepada Al Quran dan Al
Hadits. Sedangkan modernisasi merupakan pengembangan penafsiran ajaran islam
yang bersumber kepada Al Quran dan Al hadits. Untuk melakukan pembaharuan, ada
beberapa kualifikasi khusus yang harus ditepati yaitu dengan menguatkan aqidah
islamiyah dan menguatkan ideology ikatan. Tajdid meliputi beberapa aspek, yaitu
intlektualitas dan moralitas.
“Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QS At Tahrim : 6)
Manfaat adalah buah yang bisa dipetik, oleh siapapun, dan bukan bagi mereka yang enggan memetik. :-)
0 komentar:
Posting Komentar