Subhanallah, muncul
kembali movie yang memberikan kesejukan di hati para penikmatnya. Movie ini
berjudul A Simple Life. Movie ini diambil dari kisah nyata, seorang anak
perempuan yang telah kehilangan ayahnya saat invasi Jepang. Sehingga kemudian oleh
ibu asuhnya, ia dikirim ke keluarga Leung. Ia diasuh oleh keluarga Leung sekaligus
mengabdi kepada keluarga Leung. Hal yang mungkin di luar harapan kita dalam
menjalani hidup ini, anak perempuan itu mengabdi di keluarga Leung selama 60
tahun semasa hidupnya. Bayangkan, hampir 4 generasi dari keluarga Leung ia
mengabdikan diri. Perempuan itu bernama Chung Chun-Tao, yang kemudian akrab
disapa Ah Tao.
Sahabat, Ah Tao adalah
sebatang kara yang kehilangan keluarganya saat invasi Jepang terhadap China. Ah
Tao adalah pribadi yang berterima kasih kepada Tuhan, ia mewujudkannya dengan
kesetiaan dalam pengabdian kepada keluarga Leung. Buktinya adalah hampir 4
generasi disambanginya. Kesetiaan inilah yang menjadikan hidupnya terasa bahagia
dan berguna : mengabdi kepada keluarga yang telah membantu dirinya selama
hidup.
Dalam usia senjanya, ia
mulai merasa khawatir. Ah Tao tidak pernah menikah selama hidup, karena ia
tidak ingin kesetiaannya terbagi. (Jikalau saya, pastilah akan berpikir seribu
kali untuk memutuskan tidak menikah). Karena dari itu, ia tak punya keturunan
yang akan merawatnya ketika renta.
Di China, para orang
tua yang telah renta akan mendapatkan subsidi bagi pemerintah untuk pembiayaan
selama di Panti Jompo. Dan Ah Tao pun akhirnya memutuskan untuk tinggal di
Panti Jompo setelah merasa tidak mampu lagi mengabdi kepada keluarga Leung. Roger,
adalah putra dari keluarga Leung yang sangat dekat dengan Ah Tao. Bagi Roger,
Ah Tao bukan hanya sekedar pembantu yang mengabdi, namun Ah Tao telah menjadi
bagian dari hidupnya. Ah Tao lah yang menemani Roger dari kecil hingga
sekarang, Ah Taolah yang selalu merawat Roger saat roger harus melewati masa
operasi jantung. Ah Tao adalah segalanya untuk Roger, pribadi yang selalu ada
untuknya meskipun tiada hubungan darah di antara keduanya.
Hidup memang simple,
selama kita berbuat kebajikan maka tenanglah. Karena Tuhan akan selalu di dekat
kita, membantu dan memberikan segala yang kita butuhkan. Tuhan selalu mengerti
kita, mengingat kita dan memberikan kita kehidupan. Dan hal ini yang terjadi
pada Ah Tao, kekhawatiran itu ternyata tidak terbukti. Pada usia senjanya,
selalu ada Roger yang siap merawatnya, mengunjunginya di Panti Jompo, berlibur
bersama, menyaksikan premier film yang di sutradarai oleh Roger, sampai saling
ledek karana Ah tao yang di usianya belum juga menikah dan sebaliknya Roger
yang usianya yang sudah matang namun tak kunjung juga mendapatkan pasangan.
Dalam bercandanya Ah Tao berucap, “Roger, kamu itu terlalu pilih-pilih.” Rogerpun
hanya tersenyum, dan mengembalikkan pertanyaan itu kepada bibinya, Ah Tao.
Menyenangkan. Membahagiakan, rasa kehidupan ini. Dan ini berlanjut sampai ajal
menjemput Ah Tao.
A Simple Life, memuat
pesan yang sederhana, bahwa selalu berbuat baiklah, maka kebaikan akan menjadi
milik kita. Karena Tuhan tahu apa yang kita lakukan, dan Tuhan akan memberikan
balasan sesuai dengan yang kita lakukan.
Silahkan simak
movienya.
0 komentar:
Posting Komentar